-->

Histori dan Asal Muasal Kubah Masjid yang Menjadi Ikon

Kubah Masjid ialah sebuah kubah yang oleh sang kontraktor kubah masjid didirikan di atap Masjid. Konon secara strategis suara imam dapat menyebar ke seluruh ruangan ketika dikumandangkan, sebab terjadi penguatan atau pengerjaan resonansi pada kubah.

Pada awalnya, Masjid itu tidak memiliki apa-apa, tidak bermenara, tidak memiliki atap, bahkan memiliki kubah; Masjid hanyalah satu tanah lapang yang dikontrol oleh tembok kecil di kiri dan kanan, dan untuk atap-atapnya dihasilkan dari alang-alang pohon kurma.

Itulah Masjid nabi di Madinah. Masjid simpel, tanpa atap tanpa jendela, tanpa absensi mihrab, tanpa ornamen, tanpa alas, bahkan tanpa kubah. Dan ketika adzan orang tidak pergi ke menara dekat Masjid. Orang akan beranjak ke daerah yang paling tinggi dekat Masjid.

Sekarang zamannya beda, di zaman modern, orang tidak lagi teriak di atas menara, tapi menerapkan mikrofon dan speaker yang diterapkan untuk memproyeksikan adzan, walaupun demikian menara dan kubah konsisten menjadi faktor umum dalam arsitektur Pabrik Kubah Masjid di segala dunia. 

Kubah selalu merekat pada citra Masjid di manapun, dengan bervariasi dan gaya yang berbeda-beda. Kubah dimungkinkan formatnya isohedral bagai sepak bola, format bulat total, atau wujud bulat cone dengan ditutupi oleh polesan atap runcing. Masjid dimungkinkan pula mempunyai kubah lebih dari satu.

Kecuali memberikan isyarat visual untuk sebuah kelompok sosial muslim, fungsi utama kubah di Masjid adalah untuk memberikan sudut pandang tentang kebersamaan umat diseluruh dunia merupakan penyeragaman dan penghormatan pada tradisi yang melahirkan dan menyebarkan ajaran Islam, adalah budaya Arab-Mediteranian.

Orang Islam dapat menandakan kubah dalam kepalanya. Orang Islam itu akrab dengan harga kubah masjid tiap-tiap harinya. Karena panggilan untuk shalat lima kali setiap hari: fajar, siang, petang hari, matahari terbenam, dan malam dan dikerjakan di Masjid dapat secara berjamaah atau bersama-sama.

Di Masjid paling modern sekalipun, kubah difungsikan sebagai ornamen budaya, melainkan juga di lain sisi ialah ornamen yang fungsional. Ketika matahari memanaskan kubah, matahari akan terpantul kembali, oleh maka kubah senantiasa diciptakan dengan warna cerah, entah putih atau berwarna perak. Sangat tak awam kubah diciptakan warna warni.


SeeCloseComment