Penting diketahui tentang Tata cara sholat jenazah sesuai sunnah oleh kaum Muslimin. Sholat jenazah adalah sebuah ibadah berbentuk shalat untuk seorang Muslim yang telah meninggal dunia
Shalat Jenazah merupakan satu diantara kwajiban kita jika terdapat muslim yang meninggal. Yakni memandikan jenazah, mengafani, mensholati dan terakhir menguburnya. Secara teknis tata cara shalat jenazah sesuai sunnah berbeda dari tata cara shalat pada umumnya, yakni tidak terdapat gerakan ruku’, i’tidal, dan sujud.
Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Sunnah Rasul
Hukum Sholat Jenazah
Hukum Sholat Jenazah menurut jumhur ulama ialah Fardhu Kifayah, Artinya, wajib dilaksanakan minimal oleh satu orang. apabila sudah ada yang mengerjakan kewajiban tersebut maka gugur sudah kewajiban orang lain. Apabila sengaja tidak ada yang melaksanakannya, maka status dosa menimpa umat Islam secara umum.
Tata Cara Sholat Jenazah
Dalam pandangan madzhab Syafii, Hambali dan hanafi, sholat jenazah tidak disyaratkan berjamaah. Jadi dhalat jenazah tetap sah meskipun dikerjakan sendirian saja. Akan tetapi dari madzhab Maliki sholat jenazah harus berjamaah
Rukun yang wajib dilaksanakan dalam tata cara sholat jenazah sesuai sunnah antara lain niat, takbir empat kali (termasuk takbiratul ihram), berdiri (bagi orang yang mampu), membaca Surat Al-Fatihah, membaca shalawat atas Nabi SAW (sesudah takbir yang kedua), mendoakan si jenazah setelah takbir ketiga, dan terakhir salam.
Simak Juga Sayyidah Khodijah meninggal Tidak Disholati?
Bacaan Niat Sholat Jenazah Bahasa Arab Latin Terjemah
Penting untuk melakukan niat sholat jenazah pada saat melakukan shalat Jenazah. Hal ini juga berlaku pada macam-macam shalat dan ibadah lainnya. Jumhur ulama mengatakan tidak dianggap sah shalat jenazah kalau tidak melakukan niat sholat jenazah
Niat ini dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku dalam melaksanakan niat pada shalat fardhu. Apabila dilafalkan secara lisan akan berbunyi sebagai berikut
Bacaan niat sholat jenazah laki-laki sesuai sunnah
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
Bacaan Niat sholat jenazah perempuan sesuai sunnah
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
Teknis Tata Cara Sholat Jenazah dan Bacaannya
Berikut ini ialah teknis urut-urutan tata cara shalat jenazah beserta bacaan sholat jenazah sesuai sunnah
- Niat, sudah dijelaskan di atas
- Berdiri (bagi yang mampu)
Tata cara sholat jenazah harus dilaksanakan dengan berdiri (bagi yang mampu), sebab shalat jenazah termasuk ke dalam sholat fardhu (fardhu kifayah), sedangkan setiap shalat fardhu wajib dilakukan dengan berdiri (bagi yang mampu).
- Takbir Pertama, dengan mengucapkan kalimat:
اللَّهُ أكْبَر
Latin: Allahu Akbar
Artinya: Allah Mahabesar
- Membaca Surat Al Fatihah setelah takbir pertama.
- Takbir Kedua
- Membaca shalawat Nabi setelah takbir kedua.
Bacaan sholawat Nabi SAW sekurang-kurangnya sebagai berikut:
اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Latin: Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad
atau bisa lebih lengkap dengan:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Latin: Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad,
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad"
Akan lebih bagus bila disambung dengan sholawat ibrahimiyah berikut:
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latin: kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.
Artinya: "sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
- Takbir Ketiga
- Mendoakan mayit setelah takbir ketiga.
Untuk jenazah laki-laki:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Untuk jenazah perempuan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهاَ وَارْحَمْهاَ وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهاَ
- Takbir Keempat
Bacaan Doa shalat jenazah untuk mayit Laki-Laki
اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Latin: Allahumma laa tahrimna ajrahu wa laa taftinna ba'dahuu waghfir lanaa wa lahuu.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.
Bacaan Doa shalat jenazah Bila mayit Perempuan:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
Latin: Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa la taftinna ba’dahaa waghfir lanaa wa lahaa
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.
- Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Latin: Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Artinya: "Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
Simak Juga Beberapa Tips dan Tata Cara Merawat Jenazah
Bacaan Doa Tahlil setelah Sholat Jenazah
Setelah kita menyelesaikan sholat jenazah, maka kita dianjurkan membaca doa tahlil sebagai berikut:
لَا اِلَهَ اِلَا اللهُ الْعَافِيْ بَعْدَ قُدْرَتِهِ - لَا اِلَهَ اِلَا اللهُ الْبَاقِيْ بَعْدَ فَنَاءِ خَلْقِهِ لَا اَلَهَ اِلَا اللهِ كَلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهْ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنْ
Latin: La ilaha illallahul a'fi ba'da qudratih. La ilaha illallahul Baqi ba'da fana-i kholqihi. La ilaha illallah kullu syai-in halikun illa wajhah. Lahul hukmu wa ilaihi yurja'un.
Artinya: “Tiada tuhan yang pantas disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah Yang Maha memberikan afiat setelah KekuasaanNya. Tiada tuhan yang pantas disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah Yang Maha kekal setelah binasa seluruh ciptaanNya. Tiada tuhan yang pantas disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah segala sesuatu di alam ini akan hancurkecuali wajahNya (keridhoanNya). Dialah Yang Maha memiliki otoritas segala kebijakan. Dan kepadaNya mereka semua kembali”.
Keutamaan Melakukan Sholat Jenazah
Berikut ini ialah beberapa hadits Nabi SAW dan penjelasan ulama yang menyebutkan tentang keutamaan sholat jenazah di antaranya:
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari dan Muslim ).
Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari menyatakan bahwa pahala dua qirath itu didapat apabila seseorang mengiring dengan membersamai janazah, tidak berangkat sendiri-sendiri
وَمُقْتَضَى هَذَا أَنَّ الْقِيرَاطَيْنِ إِنَّمَا يَحْصُلَانِ لِمَنْ كَانَ مَعَهَا فِي جَمِيعِ الطَّرِيقِ حَتَّى تُدْفَنَ فَإِنْ صَلَّى مَثَلًا وَذَهَبَ إِلَى الْقَبْرِ وَحْدَهُ فَحَضَرَ الدَّفْنَ لَمْ يَحْصُلْ لَهُ إِلَّا قِيرَاطٌ وَاحِدٌ انْتَهَى
Artinya: “Konteks mendapatkan dua qirath di sini dihasilkan bagi orang yang membersamai janazah sepanjang jalan sampai dikebumikan. Kalau melaksanakan shalat lalu pergi ke kuburan sendiri, maka hanya mendapatkan satu qirath saja” (Ahmad bin Ali ibn Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, [Beirut: Darul Ma’rifah, 1379 H], juz 3, hal. 197).
Referensi artikel tata cara sholat jenazah sesuai sunnah lengkap dengan bacaannya (niat dan doa-doanya)
http://www piss-ktb.com/2015/03/3928-sholat-penambahan-lafadz.html
https:// islam.nu.or.id/jenazah/tata-cara-melaksanakan-shalat-jenazah-uyGT7
https:// islam.nu.or.id/jenazah/rukun-shalat-jenazah-dan-penjelasannya-LE1qe
https:// islam.nu.or.id/jenazah/keutamaan-mengiringi-jenazah-sampai-pemakaman-eooPX
Buku Panduan Praktek Ubudiyah untuk Tamatan Semua Tingkatan MHM Lirboyo Kota Kediri
Demikian pembahasan mengenai tata cara sholat jenazah sesuai sunnah lengkap dengan bacaan niat dan doanya, baik dalam bahasa arab, latin dan terjemah dalam Indonesia. -
Sumber artikel https://tajukkelana.com/tata-cara-sholat-jenazah-sesuai-sunnah-rasullullah/