-->

Sebaiknya, Belajar Bahasa Asing Dimulai di Kelas 3 SD Saja

Belajar Bahasa Asing Dimulai di Kelas 3 SD - Seorang penulis buku ‘Dimensi-dimensi Kebahasaan’ yaitu Dr Kunjana Rahardi M.Hum menegaskan kekurang setujuannya jika pembelajaran bahasa asing telah diawali atau dimulai sejak anak pada usia dini.

Awal Belajar Bahasa Asing Dimulai di Kelas 3 SD

Belajar Bahasa Asing Dimulai Kelas 3 SD


Pendapatnya, yang lebih baiknya pembelajaran itu dimulai sejak anak usia kelas 3 SD saja karena akan lebih mudah belajarnya karena otak anak seumur seperti itu mudah dalam menangkap pelajaran.

Semua itu tersebut telah dikatakan oleh Kunjana dalam sebuah seminar dan bedah buku di Gresik, beberapa waktu yang lalu yang telah diikuti oleh 500 pelajar SMA dan SMK. Kunjana menuturkan, pembelajaran bahasa yang telah dimulai sejak kelas 3 SD dilihatnya lebih efektif dan baik dilakukan, sebab anak-anak dapat mengenal perbendaharaan kata.

Kunjana, yang telah menulis banyak buku bahasa tersebut, mengkomentari pemakaian Bahasa Indonesia oleh masyarakat sekarang ini yang sudah tidak baik dan benar.

“Orang memakai Bahasa Indonesia terkadang dikombinasikan dengan kata-kata bahasa asing, padahal kata-kata itu ada pada kamus besar Bahasa Indonesia. Kita ini magol (tanggung), memakai bahasa asing masih salah, memakai Bahasa Indonesia juga belum benar,” pungkasnya.

Doktor linguistik lulusan Universitas Gadjah Mada yang juga adalah dosen Universitas ASMI Santa Maria dan Universitas Atmajaya di Yogyakarta ini menuturkan, keberadaan bahasa daerah terhadap Bahasa Indonesia kian memperkuat perbendaharaan kata.

Simak Juga : artinya I don't know what to do dalam bahasa indonesia

“Sayangnya bahasa daerah di Indonesia yang berjumlah 706 bahasa ini, hanya 20 persen saja yang berkembang baik,” tuturnya.s

Di lain pihak, pendapat Sekretaris Kabupaten Gresik Husnul Khuluq, yang juga sudah menulis buku ‘Membangun Kepribadian Kaffah’, partisipasi pemuda dalam jejak-jejak  penting sejarah menjadi kekuatan utama dalam berbagai proses modernisasi dan perubahan bahasa kitas.

“Pemuda berperan penting baik dalam konteks next potential leaders, dengan peran diving force development,” menurut Khuluq.

Pendapatnya lagi, remaja yang pintar senantiasa memamerkan kepribadian yang matang. Kematangan tersebut ditandai dengan indikator bersifat terbuka dan memahami masalah orang lain, mempunyai komitmen yang jelas, rasional, mengasihi orang lain, menghormati orang lain, mempunyai keyakinan diri, menghadapi cobaan dengan tabah, mampu mengatasi masalah diri dan mengakui kelemahan diri sendiri.

“Pemuda sebagai masa depan bangsa sebagai kader potensial perlu mempersiapkan pembangunan bangsa,” tutupnya. -

Sumber artikel https://is.gd/fyroB0

SeeCloseComment