Tingkat kesulitan yang paling utama para pembelajar bahasa asing adalah mereka hanya mencoba memahami makna kata saja. Padahal, pemahaman konteks di mana kata itu digunakan juga sangat penting untuk dipelajari dan dipahami.
Pemahaman konteks sendiri akan memudahkan kita lebih mudah lagi untuk menguasai bahasa asing secara cepat. Dengan mengetahui pada konteks apa kita menggunakan suatu kata, kemampuan bahasa kita juga akan berkembang.
“Kelemahan kita sebagai pembelajar bahasa asing adalah kita hanya memahami makna tunggal atas suatu kosa kata tanpa disertai penguasaan fraseologi yang sepadan,” jelas Doktor Linguistik terapan Unika Atmajaya Nany Setyono Kurnia, pada peluncuran Oxford Advanced Learner’s Dictionary (OALD) edisi ke-8 di Hotel Grand Hyatt Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Penyebab utama seorang pembelajar bahasa asing yang banyak mengalami kesulitan menguasai fraselogi tersebut, yakni proses pemerolehan belajar bahasa asing berbeda dengan proses bahasa jati (bahasa ibu).
Pada bahasa jati, kita memperoleh pemahaman berdasarkan apa yang kita lihat dan dengar. Selain itu, kita juga mampu menganalisa pemakaian satu kata tertentu dalam berbagai konteks. Karena daya tampung otak kita sangat besar, maka kita mampu menyimpan semua informasi tersebut dengan lengkap untuk kemudian kita panggil sewaktu-waktu kita membutuhkannya.
Simak Juga Tips Belajar Bahasa Asing
Pemerolehan seperti inilah yang tidak kita dapatkan pada saat mempelajari bahasa asing. Saat mempelajari bahasa asing, kita ditutut untuk berusaha mengenali kosa kata dalam penggalan bahasa yang kita dengar atau baca. Perekaman itu hanyalah meliputi perekaman kosa kata tunggal, sementara perekaman kosa kata secara utuh dengan berbagai konteks tidak terjadi. Akhirnya, kita merangkai kata-kata tunggal sehingga menghasilkan sebuah paduan yang janggal.
Dengan kata lain, kita hanya mencoba menguasai makna suatu kata asing. Namun, penguasaan kosa kata kita tadi tidak diikuti penguasaan rangkai leksikal dari bahasa tersebut, seperti sinonim, antonim, idiom, dan ungkapan.
“Padahal, penguasaan rangkai leksikal lain dari suatu bahasa akan memperkaya pengetahuan kita atas bahasa tersebut dan meningkatkan kemampuan bahasa asing kita,” tutup Nany. -
Memahami Konteks Belajar Bahasa Asing
Pemahaman konteks sendiri akan memudahkan kita lebih mudah lagi untuk menguasai bahasa asing secara cepat. Dengan mengetahui pada konteks apa kita menggunakan suatu kata, kemampuan bahasa kita juga akan berkembang.
“Kelemahan kita sebagai pembelajar bahasa asing adalah kita hanya memahami makna tunggal atas suatu kosa kata tanpa disertai penguasaan fraseologi yang sepadan,” jelas Doktor Linguistik terapan Unika Atmajaya Nany Setyono Kurnia, pada peluncuran Oxford Advanced Learner’s Dictionary (OALD) edisi ke-8 di Hotel Grand Hyatt Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Penyebab utama seorang pembelajar bahasa asing yang banyak mengalami kesulitan menguasai fraselogi tersebut, yakni proses pemerolehan belajar bahasa asing berbeda dengan proses bahasa jati (bahasa ibu).
Pada bahasa jati, kita memperoleh pemahaman berdasarkan apa yang kita lihat dan dengar. Selain itu, kita juga mampu menganalisa pemakaian satu kata tertentu dalam berbagai konteks. Karena daya tampung otak kita sangat besar, maka kita mampu menyimpan semua informasi tersebut dengan lengkap untuk kemudian kita panggil sewaktu-waktu kita membutuhkannya.
Simak Juga Tips Belajar Bahasa Asing
Pemerolehan seperti inilah yang tidak kita dapatkan pada saat mempelajari bahasa asing. Saat mempelajari bahasa asing, kita ditutut untuk berusaha mengenali kosa kata dalam penggalan bahasa yang kita dengar atau baca. Perekaman itu hanyalah meliputi perekaman kosa kata tunggal, sementara perekaman kosa kata secara utuh dengan berbagai konteks tidak terjadi. Akhirnya, kita merangkai kata-kata tunggal sehingga menghasilkan sebuah paduan yang janggal.
Dengan kata lain, kita hanya mencoba menguasai makna suatu kata asing. Namun, penguasaan kosa kata kita tadi tidak diikuti penguasaan rangkai leksikal dari bahasa tersebut, seperti sinonim, antonim, idiom, dan ungkapan.
“Padahal, penguasaan rangkai leksikal lain dari suatu bahasa akan memperkaya pengetahuan kita atas bahasa tersebut dan meningkatkan kemampuan bahasa asing kita,” tutup Nany. -
Sumber artikel https://is.gd/fUS0bK