Kubah merupakan ciri khas bangunan Masjid yang tidak berasal murni dari budaya Islam. Hal ini dijelaskan dengan penerapan kubah yang baru diawali dikala penaklukkan Istanbul dan Hagia Sophia di Turki.
Momen itu dianggap sebagai momentum perkawinan arsitektur barat dan timur yang memberikan dampak dalam perkembangan bangunan Islam terutama kontraktor kubah masjid. Dalam perkembangannya, Hagia Sophia sudah memberi dampak terhadap penerapan kubah di masjid sejak masa pemerintahan Dinasti Utsmaniyah sampai saat ini.
Diberi dalam sebuah acara webinar bedah buku Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya. Selaku penulis, dia mempersembahkan bahwa buku tersebut terbit pada tahun 2020 dan yakni 1 dari 3 rangkaian karyanya yang membahas mengenai arsitektur Utsmani.
Dua buku lainnya sudah terbit lebih dulu adalah berjudul Arsitektur Abad Kejayaan pada tahun 2017 dan Jurnal Mosque yang dia hasilkan bersama dengan sebagian orang mahasiswa pada tahun 2018.
Dia sudah sejak lama terkesima dengan arsitektur Utsmani. Itu diawali ketika mengikuti sebuah kelas yang membahas mengenai arsitektur tersebut pada tahun 1994.
Keinginan tersebut kemudian kian menguat dikala dia transit di Istanbul pada ketika hendak berangkat ke Siprus untuk melanjutkan studi master pada tahun 2004 silam.
Buku tersebut membahas 25 obyek yang terdiri dari 23 masjid Utsmani dan 2 masjid pengganti dengan menciptakan Hagia Sophia sebagai salah satu obyek utama penelitiannya.
Guna memudahkan penulisan, dia mengonsentrasikan pembahasan pada abad ke 14 sampai 18 Masehi. Kecuali itu, penelitian juga dibagi menjadi sebagian periode yaitu Bursa, Edirne dan Istanbul.
Dalam perkembangannya, Produsen Kubah Masjid Utsmani dikategorikan menjadi 3 jenis adalah kubah berulang, kubah berpusat dan kubah tunggal dengan berbagai jenis pada komponen kubah-kubah sekunder.
Kubah berulang yaitu jenis kubah yang benar-benar identik dengan masa pemerintahan Utsmani sebelum penaklukkan Istanbul yang ditandai dengan hadirnya dampak Dinasti.
Kubah terkonsentrasi hadir setelah adanya pengerjaan sinkronisasi antara dampak arsitektur Istanbul dan Asia Tengah pada masa Dinasti Utsmaniyah. Konsep kubah tunggal yang dibesarkan menjadi slinget yang kemudian dioptimalkan menjadi konfigurasi modern pada masjid besar dan kecil.
Selaku pembahas, mengatakan bahwa salah satu keunikan lain dari mesjid berkubah merupakan fungsi kubah sebagai pemantul bunyi yang amat baik. Sehingga imam sholat sesungguhnya tidak terlalu memerlukan sound system untuk membuat bunyi menjadi lebih keras dan nyaring.
Ia sepakat bahwa asal-usul kubah yang diadopsi dari kebudayaan lain oleh umat Islam sungguh-sungguh beralasan. Banyak literatur yang menandakan bahwa kubah pertama kali diaplikasikan pada pembuatan Pantheon, sebuah kuil di Roma yang dibangun pada tahun 27 SM. Kecuali itu, kubah juga kerap kali ditemukan di Eropa Timur yang diterapkan sebagai corak arsitektur yang ditemukan di bangunan gereja dan di lapangan merah Rusia